Share
"Visi misi kami mempercepat pemerataan koridor-koridor kawasan Indonesia Timur seperti Papua, NTT, Maluku. Keberpihakan negara diperlukan langsung. Maka, kami ingin mengajak saudara-saudara kami berjuang bersama. Mari kita bertekad bersama untuk membangun kesejahteraan," kata Hatta dalam orasinya di depan massa pendukung dari Flores, Sumba, Timor Alor (Flombamora) di Rumah Polonia, Jakarta Timur, Minggu (1/6/2014) malam.
Diakui oleh mantan Menteri Koodinator Perekonomian ini kalau wilayah Timur Indonesia masih tertinggal. Dari kesejahteaan, masyarakatnya pun masih kalah sehingga sumber daya manusianya mengadu nasib ke luar negeri menjadi tenaga kerja Indonesia.
"Kita sendiri yang bisa mengubah nasib kita sendiri. Mari kita berjuang untuk mengubah nasib bangsa," sebut Ketua Umum Partai Amanat Nasional itu.
Menurut Hatta, persoalan ini juga menjadi perhatian prioritas oleh calon presiden Prabowo Subianto. Peristiwa pembelaan mantan Komandan Jenderal Kopassus itu terhadap TKI asal Belu, NTT, Wilfrida Soik terkait ancaman hukuman mati menjadi bukti nasionalisme Prabowo. Dia meyakini kalau sosok Prabowo bisa menjadi simbol pemimpin nasionalisme yang memperjuangkan nasib masyarakatnya.
"Ini soal sosok Prabowo yang nasionalisme terhadap saudara-saudara bangsa kita yang memerlukan bantuan dan iuran tangan," ujarnya.