Jakarta - Langkah calon Presiden dari PDI Perjuangan, Joko Widodo (Jokowi), yang belakangan gencar mendekati tokoh-tokoh agama dinilai sebagai hal yang sudah seharusnya dilakukan.
Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Gun Gun Heryanto, berpendapat pergerakan Jokowi mendekati tokoh-tokoh struktur sosial tradisional atau tokoh agama yang berpengaruh sebagai cara untuk menggalang dukungan.
Share
Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Gun Gun Heryanto, berpendapat pergerakan Jokowi mendekati tokoh-tokoh struktur sosial tradisional atau tokoh agama yang berpengaruh sebagai cara untuk menggalang dukungan.
Share
"Strategi ke basis komunitas. Itu penting dan sejauh ini yang paling efektif," kata Gun Gun saat dihubungi detikcom, Jumat (21/03).
Gun Gun mengatakan pergerakan tersebut juga dilakukan oleh capres-capres lain seperti Aburizal Bakrie dan Prabowo Subianto. "Setiap hari, setiap jam, para capres harus melakukan strategi penggalangan dukungan," ujarnya.
Namun dia menekankan penggalangan dukungan dengan mendatangi tokoh-tokoh struktur sosial tidak menjamin Jokowi bakal dipilih oleh tokoh dan massanya saat pemilihaan presiden 9 Juli nanti.
Gun Gun mengingatkan kalau pergerakan penggalangan dukungan tidak dilakukan secara kontinyu oleh Jokowi maka tokoh yang memiliki basis massa akan mudah lepas. "Jadi jangan hanya selintas atau seremonial saja karena semua capres juga akan mendatangi tokoh-tokoh," tegas dia.
Dengan begitu, bagi Gun Gun, bukan tidak mungkin dilakukannya semacam membangun komitmen atau kontrak politik antara sang capres dengan tokoh-tokoh yang memiliki basis massa.
"Tapi bukan dalam bentuk politik transaksional, masuknya jangan dari situ namun lebih kepada membangun kepercayaan," tutur Gun Gun menjelaskan. Sebab, sejauh pengamatannya, Gun Gun menambahkan, dalam penggalangan dukungan politik selama ini lebih ada pada timbal baliknya. "Sekitar 60 atau 70 persen seperti itu."
Belakangan ini Jokowi aktif menemui sejumlah tokoh berbasis agama, dari mulai Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin hingga tokoh Pondok Pesantren Raudlatut Tholibin, Ahmad Mustofa Bisri atau akrab disapa Gus Mus di Rembang, Jawa Tengah sumber