Share
Posted by:
JAKARTA_DAKTACOM: Dukungan Partai Nasdem terhadap
pasangan Capres Cawapres Jokowidodo Yusuf Kallah, mulai goyah. Bahkan
di internal Nasdem mulai terbelah. Pemicunya tak lain karena Surya Paloh
merasa dikhianati mitra koalisinya PDIP.
Goyahnya dukungan Nasdem ke pasangan Capres Cawapres Joko Widodo
Yusuf Kalla, diungkapkan Faizal Assegaf, yang mengaku masih aktivis
Nasdem, sebagaimana ia tulis dalam facebooknya, Kamis (3/7/14).
Seperti ditulis Faizal, seminggu lalu secara kebetulan ia berkumpul
dengan sejumlah petinggi DPP Nasdem dan terlibat pembicaraan serius
seputar situasi jelang Pilpres 9 Juli.
Mereka kata Faizal, sengaja mengajaknya, dengan alasan saya masih
aktivis Nasdem yang belum dipecat oleh Ketua Umum Surya Paloh. (terima
kasih atas apresiasinya). Menurut aktivis 98 ini, dalam pertemuan
terbatas tersebut, terungkap ihwal internal Nasdem yang makin
kacau-balau serta sikap Surya Paloh yang mulai goyah karena menganggap
telah dikhianati oleh mitra koalisi PDIP. Intinya Surya Paloh telah
dimarginal karena dianggap tidak efektif dan meyakinkan mitra koalisi
untuk bekerja keras memenangkan Jokowi.
Dalam perbincangan itu, kata Faizal, komentar rekan-rekan senior ( ia
tak menyebut rekan rekan senior itu siapa), dan orang-orang yang saya
kenal begitu dekat degan Surya Paloh, spontan saya bertanya: “Kalau
benar pak Surya Paloh sudah kehilangan selera berkoalisi dengan PDIP,
tapi mengapa Metro TV masih getol dan membabi-buta mendukung Jokowi…?”
Menjawab pertanyaan itu, “Soal metro tv karena terikat dengan bayaran
sponsor senilai 120 miliar lebih dan hal itu juga tidak begitu efektif
karena jangkauan metro tv sangat kecil dan tidak memberi pengaruh
apa-apa ke publik…” ujarnya.
“Saya terdiam dan mencoba berpikir jernih, kok tumben para senior
NasDem menunjukan signal kekecewaan yang begitu dalam dengan mitra
koalisinya. Memang tidak banyak yang tahu kalu NasDem berkoalisi dengan
PDIP tidak melalui urung rembuk (musyawarah nasional) yang melibatkan
unsur-unsur DPC dan DPW. Tapi koalisi itu adalah keputusan pribadi Surya
Paloh dan segelintir orang di sekitarnya, yakni Enggartiasto Lukita,
Jannet dan Akbar Faisal” katanya.
” Kelompok ini di internal NasDem dikenal sebagai makelar politik,
yang sering kali menuai kecaman dari internal Nasdem karena dianggap
sering menjebak Surya Paloh dengan deal-deal politik transaksional”
Lebih jauh saya tanyakan: “Kalau benar Surya Paloh dan DPP NasDem sudah
kecewa dengan PDIP, lantas bagaimana dengan kerja mesin partai…?”
Mereka tegaskan bahwa 80 persen pengurus NasDem di daerah-daerah
telah mengambil posisi mendukung Prabowo namun tidak melalui
simbol-simbol NasDem, dan hal itu diketahui oleh Surya Paloh, sikap
beliau pasif mengisyaratkan apa yang dilakukan oleh kawan2 di daerah
dibiarkan. Luar biasa, sebelumnya memang saya telah mengatahui bahwa
secara pribadi Surya Paloh akan mendukung Jokowi, namun saya tidak yakin
kalau infrastruktur Nasdem seluruh daerah akan mendukung.
Sebagai misal, pengurus DPW Nasdem di DKI Jakarta, Jabar dan Jatim,
sejak dua bulan lalu telah melebur dan bergabung dengan Tim Prabowo. Hal
serupa juga berlangsung di daerah lainnya. Melalui kesempatan ini saya
sampaikan simpati yang dalam kepada sahabat-sahabat NasDem di seluruh
Indonesia yang telah bersikap kritis untuk tidak terjebak mendukung
Jokowi. Selanjutnya kepada pak Surya Paloh, saya kira sangat tepat bila
mengambil sikap untuk meninggalkan mitra koalisi PDIP.
Tindakan itu perlu selaku Ketum NasDem agar publik dapat menghormati
banpak selaku tokoh yang mengusung RESTORASI. Dan mana mungkin semangat
restorasi harus bermitra dengan PDIP yang sejauh ini dikenal oleh rakyat
sebagai partai pembela kepentingan konglomerasi hitam. Demikian catatan
kecil ini saya buat, semoga bermanfaat dan saya bersedia untuk
mempertangungjawabkan apa yang saya sampaikan di atas…*** Redaktur :
Imran Nasution
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Entri Populer
-
Meski Julia Perez mengaku menyukai pantai, namun dia tidak ingin warna kulitnya menjadi hitam karena pengaruh cuaca. Dia tidak mau di pantai...
-
Share PENGUMUMAN UNTUK SISWA BARU (HASIL SELEKSI KELAS KHUSUS TAHAP 2) KLINIK PENDIDIKAN MIPA T.A 2014-2015 1. Di...
-
Share Ada kalanya reset parsial mungkin diperlukan untuk mengembalikan HP All-in-One untuk beroperasi dengan baik. Sebuah ulang parsial ...
0 komentar:
Posting Komentar